Sabtu, 07 Januari 2017

LAPORAN KUNJUNGAN KE BENTENG ROTTERDAM

LAPORAN KUNJUNGAN DI FORT ROTTERDAM
  

  
KELOMPOK 6
1.        RISMA DEWI
2.      NURWAHIDAH
3.      NOER HIKMATULLAH
4.     IRFAN USMAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016



KUNJUNGAN DI FORT ROTTERDAM



Sekilas Tentang Benteng Rotterdam

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.
Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
Benteng Rotterdam yang didalamnya terdapat Museum lagaligo menyimpan seribu kisah masa lalu bangsa ini khususnya sejarah peradaban jazirah Sulawesi bagian Selatan yang mayoritas didiami oleh etnis Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar. Peninggalan kebudayaan leluhur tersimpan rapi di benteng ini.
Luas Benteng Rotterdam Makassar adalah 28.595,55 meter bujur sangkar, dengan ukuran panjang setiap sisi berbeda, serta tinggi dinding berfariasi antara 5-7 meter dengan ketebalan 2 meter. Benteng Rotterdam Makassar mempunyai lima buah sudut (Bastion), yaitu :
-          Bastion Bone terletak di sebelah barat
-          Bastion Bacam terletak di sudut barat daya
-          Bastion Butan terletak di sudut barat laut
-          Bastion Mandarsyah terletak di sudut timur laut
-          Bastion Amboina terletak di sudut tenggara

Pada tanggal 26 November 2016 tepatnya hari Sabtu kami mahasiswa PGSD angkatan 2013 kelas VII G melaksanakan kunjungan ke Benteng Rotterdam. Awalnya kami memulai perjalanan dari kampus UNISMUH Makassar tepatnya pada pukul 13.20 WITA. Kami berkunjung ke sana dengan mengendarai sepeda motor bersama teman-teman dan pada pukul 13.50 WITA kami tiba di sana.



Dalam kunjungan ini hanya 3 orang yang dapat berkunjung karena salah seorang dari teman kelompok kami tidak bisa hadir berhubung karena ada halangan. Kunjungan ini kami menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi kami untuk sampai ditempat tujuan. 




Sebelum memasuki benteng rotterdam terlebih dahulu kami harus melakukan registrasi, dengan membayar uang  masuk sebanyak Rp.5.000,00.




Setelah kami masuk kami bertemu dengan dosen terlebih dahulu untuk mendengar arahan kegiatan yang akan dilakukan di kawasan benteng rotterdam ini. Dan kami memulai kegiatan dengan berkeliling mengamati di area benteng rotterdam.

Bastion Bacan

1.      Gedung O

Gedung O merupakan kantor Gubernur Sulawesi Selatan dan sekitarnya

2.      Gedung P
Gedung P merupakan tempat peribadatan

3.      Gedung D

Gedung D

     Dahulu bagian belakang merupakan rumah sakit bagi orang belanda,kemudian dirubah fungsi sabagi wisma tentara. Bagian depan gedung ini tempat tinggal cornelius speelmna. Namun sekarang gedung D ini menjadi museum La Galigo yang menyimpan berbagai benda-benda bersejarah.

4.      Gedung E

 Gedung E merupakan tempat tinggal pimpinan perdagangan dan pendeta

5.      Gedung H

Gedung H sebagai tempat menerima tamu dari Ternate

6.      Gedung I

Gedung I sebagai kantor penelitian bahasa dan pertanian

Pada gedung I terdapat sebuah ruang kecil yang dijadikan sebagai Mushollah.


7.      Gedung G

Gedung G dijadikan sebagai Gudang dan Bengkel


Bastion Mandarsyah

8.      Gedung J

Gedung J sebagai kantor pemegang buku germising

9.      Gedung K

Gedung K merupakan Kantor Balaikota

10.  Gedung L

Gedung L merupakan Ruang Tahanan

11.  Gedung N
Gedung N sebagai tempat menerima tamu dari Bacan

12.  Gedung C

Gedung C sebagai Wisma bagi tamu-tamu dari Buton

13.  Gedung M

Gedung M merupakan Gudang dan Kantor Perdagangan Belanda

             Di benteng fort rotterdam ini terdapat museum yang disebut la galigo, di dalam museum la galigo memiliki koleksi sebanyak kurang lebih 4999 buah peninggalan sejarah yang terdiri dari koleksi prasejarah,numismatik,keramik asing,sejarah,naska, dan etnografi. Koleksi entografi terdiri dari berbagai jenis hasil teknologi,kesenian,peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku bugis,makassar,mandar,dan toraja.
Sedangkan didepan museum la galigo terdapat banyak sekali souvenir yg dijual, mulai dari pernak-pernik, aksesoris, hingga pakaian sekalipun.



Untuk memasuki gedung tersebut terlebih dahulu kami melakukan registrasi dengan membayar uang masuk sebanya Rp.5.000,00/orang dan juga mengisi buku tamu.

Peninggalan-peninggalan yang terdapat dalam museum lagaligo adalah : 

1.      Koleksi nusantara, antara lain : bangunan candi, arca, bentuk-bentuk nisan yang banyak ditemukan pada makam-makam kuno.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7Lmj4t7znDyvlOZJX92AzhCMWZ7_yhek92LYcAjZNJpNqhCPl3KdNkJfae5I_PEKIF2Ukq8Qkz0wHGaomDPJ5R5FULF3Wr6JJTgbXtmqNIjXjJ_sRnvHfhxZZNbw9PcwKoGVNT1MQFUA/s640/image045.jpg

Sejarah Kebudayaan dan Lintas Peradaban

Sejarah Kebudayaan Islam

2.      Koleksi keramik Terdapat berbagai jenis keramik kuno dari berbagai dinasti seperti dinasti sung abad 13 – 14, dinasti swaton abad 16-18,dinasti cing abad 17-19,dinasti yuan terjan abad 14-16,dinasti anamese abad 14-16,keramik-keramik ini berasal dari cina,fietnam,thailand,siam dan jepang. Dan ada juga keramik yang berisi tulisan arab.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBzv4LPcihS5vilCufjCbDaOQ6TMHNdCuQD8Zzfh2SEQknPOs3k6lrQ6yLFXB70gBVyjZ4i0eJ0HR1cIK8uFl7pBtf614tvKvaLfduw5-Ovs0Lqd7HwMuvTJ2ZUa0Q3kmVo-p-y0wogMA/s640/image048.jpg

3.      Alat-alat tradisional perikanan dan kelautan Koleksi perangkat tradisional para pelaut dan nelayan bugis makssar terdapat replika perahu finisi yang terkenal sampai ke manca negara berbagai jenis peralatan nelayan untuk menangkap ikan yang umunya masih dapat dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir hingga saat ini.

Alat yang digunakan unuk membuat perahu atau kapal phinisi

 
Bagang Perahu
Bagang perahu merupakan salah satu sarana yang dipergunakan untuk menangkap ikan disungai, danau, dan laut. Bagang terdiri dari bagang tancap, bagang rakit/bagang monang, dan bagang perahu (memakai satu atau dua perahu).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimknL1sD6XM8tro3d-pBr-M4ewx-T6xrdzg5xt89g752EP5i-cQaZ997w5O_7lt3cUER810csYp36GH-Vit8eT12xo-P7db9FaFnpQpMe-4YycV-A9uIS6O-S3UlFl0V8BvFTBNd-MtQI/s640/image050.jpg
Perahu Phinisi

4.      Sepeda dan Bendi Sepeda ataupun dokar, koleksi perangkat pertanian tradisional yang terdapat dalam musem la galigo ini adalah bukti sejarah peradaban bahwa jaman dahulu bangsa Indonesia khusunya masyarakat Sulawesi Selatan telah dikenali sebagai masyarakat yang bercocok tanam. Mereka menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian terutama tanaman padi sebagai bahan makanan pokok.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin8549r5VBqNoT2dwvTSDZMqHBJCbnewmzBCl4sZ3DmNBHi7L7GlCwa8a1J5wUY_CXV3-jKiwoHNSlFnIEt25lJu0s9BT18kjsZHhGqX_q-EvG-y3Cvzq0WXGyeQCS8QoPrhY68uuETdk/s640/image053.jpg

5.      Koleksi peralatan menempa besi dan hasilnya. Hasil tempaan berupa berbagai jenis senjata tajam,baik untuk penggunaan sehari-hari maupun untuk perlengkapan upacara adat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv57rPZTV0OcCoyhXK4YE_QlMRrx97xodCAFwZLbB__R6322nO-9QuMkJ_lW-_tApXvUY_2T1WuNlXrWANbjwqMpTTGgy4hIIcuwQhfw8aRTi2wzt5fPrqjB4VIP8DFhFysYQiwr6dVuk/s640/image054.jpg

6.      Koleksi peralatan tenun tradisional dan kain.

7.      Alat senjata.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4YFC1acXS4NKTrcwTfKUZEOqHD8BJKnMxXeCpIUciJIVhOwcLoGmh0YxlDJtP5pwZzEqT-X1ntVfOmDMwD5KXI37nayYjjqfz6Te5z3h8A6OseBpibK5OmoTtPLLA1ZSn-piHaChYOyo/s640/image059.jpg
8.      Pakaian ada, alat musik, serta lamming suku Bugis Makassar
            Baju ada acara Sunatan                                   alat musik tradisional
Lamming ntuk acara pernikahan

Itulah beberapa peninggalan-peninggalan yang terdapat dalam museum la galigo yang dapat kelompok kami rangkum. Setiap peninggalan sejarah memiliki arti dan makna tersendiri. Setelah kami memasuki museum la galigo kami keluar dan berfoto-foto dengan dosen pembimbing.





1 komentar:

  1. Titanium Spruce Tree - Kitchen - Tatani - TITanium Art
    A titanium nitride coating service near me ceramic pattern for titanium car the first samsung titanium watch time titanium babylisspro nano titanium spruce tree. titanium straightener This tree was created in the 1940s and is one of the most beautiful in India.

    BalasHapus

Comments system

Disqus Shortname